Film Maipa Deapati & Datu' Museng (2018)
Film Maipa Deapati & Datu' Museng adalah Film Begenre Drama-Action yang di sutradarai oleh Syahrir Arsyad Dini. Film ini akan di bintangi oleh Shaheer Sheikh, Fildzah Burhan, Hans de Kraker, Ikram Noer, Cahya Arynagara,
Setelah kakek Datu' Museng mengetahui bahwa cucunya mencintai Maipa Deapati, alangkah terkejutnya sang kakek. Sang kakek dari Datu' Museng merasa malu karena merasa bahwa mereka hanyalah sebongkah emas yang telah terkotori oleh lumpur, sedangkan Maipa Deapati adalah Putri Kerajaan Sumbawa. Datu' Museng mengetahui bahwa cintanya kepada Maipa Deapati terhalang oleh tembok yang kokoh, maka atas anjuran sang kakek, berangkatlah Datu' Museng ke tanah Mekkah untuk berguru. Disanalah ia mendapatkan ilmu 'Bunga Ejana Madina'. Kepergian Datu' Museng ke tanah Mekkah ternyata semakin membuat ikatan hati antara keduanya semakin kuat.
Selepas mendapatkan ilmu di tanah rantau Mekkah, Datu' Museng lalu pulang kembali ke Sumbawa dengan membawa rindu yang sangat besar kepada Maipa Deapati. Sesampainya di Sumbawa ternyata sang kekasih yang dirindukan jatuh sakit, maka Datu Museng pun menolong Maipa Deapati dengan ilmu yang didapatkannya dari tanah Mekkah. Mendengar kabar bahwa Maipa Deapati mencintai Datu' Museng, membuat perasaan cemburu di hati Pangeran Mangalasa, Pangeran Mangalasa lantas bersekutu dengan Belanda dengan tujuan untuk membunuh Datu' Museng. Tetapi Datu' Museng yang teramat sakti itu tak dapat dikalahkan oleh Pangeran Mangalasa maupun oleh Belanda.
Akhirnya Datu' Museng mendapat restu dari Sultan Sumbawa, merekapun lantas dinikahkan dan Datu' Museng diberikan pangkat sebagai Panglima perang. Belum beberapa lama menikah, berhembus kabar bahwa di Makassar tengah bergejolak, masyarakat mulai menentang Belanda di di tanah Makassar. Sultan Lombok lantas meminta Datu' Museng ke Makassar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Maka berangkatlah Datu' Museng dan istrinya Maipa Deapati ke tanah Makassar. Setibanya di Makassar, Datu' Museng mendapatkan tantangan lain karena Kapten Belanda itu justru mencintai Maipa Daepati, dan melancarkan berbagai macam serangan kepada Datu' Museng untuk merebut Maipa Deapati dari Datu' Museng. Akibatnya Datu' Museng pun terdesak akibat serangan Belanda tersebut. Namun bagi Maipa Deapati cintanya ke Datu' Museng adalah harga mati baginya, ia tidak mengijinkan seorang pun untuk mengambilnya dari Datu' Museng. Sang kekasih Maipa Deapati lantas meminta kepada Datu' Museng untuk membunuhnya, sebab cintanya hanya kepada Datu' Museng seorang. Ia merasa lebih baik mati daripada harus menyerahkan dirinya kepada Belanda. Dengan sangat berat hati Datu' Museng lantas mengabulkan permintaan sang istri, iapun lantas menikamkan Badik pusakanya ke leher sang kekasih tercinta. Setelah itu, karena rasa cinta yang dalam kepada istrinya Maipa Deapati, Datu' Museng pun lantas melepaskan semua ilmu yang dimilikinya dan membiarkan dirinya dibunuh oleh penjajah Belanda.
Sinopsis Film Maipa Deapati & Datu' Museng (2018)
"Maipa Deapati & Datu' Museng" diadaptasi dari kisah rakyat populer dari Makassar. Kisah percintaan Datu' Museng dan Maipa Deapati ini berawal ketika Addengareng kakek dari Datu' Museng melarikan diri bersama cucunya menyebarangi lautan nan luas menuju ke negeri Sumbawa, akibat dari politik adu domba yang dilancarkan penjajah belanda di tanah Gowa, yang membuat bumi Gowa bergejolak dan tidak kondusif lagi untuk dijadikan tempat tinggal yang aman. Di Pulau Sumbawa itulah akhirnya Datu' Museng tumbuh menjadi seorang yang dewasa dan bertemu dengan Maipa Deapati di Pondok Pengajian Mampewa. Akhirnya tumbuh benih cinta dihati Datu' Museng sejak pertama kali melihat sosok Maipa Deapati yang anggun dan mempesona. Namun cinta dari Datu' Museng kepada Maipa Deapati menjadi sebuah cinta yang terlarang karena Maipa Deapati telah ditunangkan dengan seorang pangeran Kesultanan Sumbawa, Pangeran Mangalasa.Setelah kakek Datu' Museng mengetahui bahwa cucunya mencintai Maipa Deapati, alangkah terkejutnya sang kakek. Sang kakek dari Datu' Museng merasa malu karena merasa bahwa mereka hanyalah sebongkah emas yang telah terkotori oleh lumpur, sedangkan Maipa Deapati adalah Putri Kerajaan Sumbawa. Datu' Museng mengetahui bahwa cintanya kepada Maipa Deapati terhalang oleh tembok yang kokoh, maka atas anjuran sang kakek, berangkatlah Datu' Museng ke tanah Mekkah untuk berguru. Disanalah ia mendapatkan ilmu 'Bunga Ejana Madina'. Kepergian Datu' Museng ke tanah Mekkah ternyata semakin membuat ikatan hati antara keduanya semakin kuat.
Selepas mendapatkan ilmu di tanah rantau Mekkah, Datu' Museng lalu pulang kembali ke Sumbawa dengan membawa rindu yang sangat besar kepada Maipa Deapati. Sesampainya di Sumbawa ternyata sang kekasih yang dirindukan jatuh sakit, maka Datu Museng pun menolong Maipa Deapati dengan ilmu yang didapatkannya dari tanah Mekkah. Mendengar kabar bahwa Maipa Deapati mencintai Datu' Museng, membuat perasaan cemburu di hati Pangeran Mangalasa, Pangeran Mangalasa lantas bersekutu dengan Belanda dengan tujuan untuk membunuh Datu' Museng. Tetapi Datu' Museng yang teramat sakti itu tak dapat dikalahkan oleh Pangeran Mangalasa maupun oleh Belanda.
Akhirnya Datu' Museng mendapat restu dari Sultan Sumbawa, merekapun lantas dinikahkan dan Datu' Museng diberikan pangkat sebagai Panglima perang. Belum beberapa lama menikah, berhembus kabar bahwa di Makassar tengah bergejolak, masyarakat mulai menentang Belanda di di tanah Makassar. Sultan Lombok lantas meminta Datu' Museng ke Makassar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Maka berangkatlah Datu' Museng dan istrinya Maipa Deapati ke tanah Makassar. Setibanya di Makassar, Datu' Museng mendapatkan tantangan lain karena Kapten Belanda itu justru mencintai Maipa Daepati, dan melancarkan berbagai macam serangan kepada Datu' Museng untuk merebut Maipa Deapati dari Datu' Museng. Akibatnya Datu' Museng pun terdesak akibat serangan Belanda tersebut. Namun bagi Maipa Deapati cintanya ke Datu' Museng adalah harga mati baginya, ia tidak mengijinkan seorang pun untuk mengambilnya dari Datu' Museng. Sang kekasih Maipa Deapati lantas meminta kepada Datu' Museng untuk membunuhnya, sebab cintanya hanya kepada Datu' Museng seorang. Ia merasa lebih baik mati daripada harus menyerahkan dirinya kepada Belanda. Dengan sangat berat hati Datu' Museng lantas mengabulkan permintaan sang istri, iapun lantas menikamkan Badik pusakanya ke leher sang kekasih tercinta. Setelah itu, karena rasa cinta yang dalam kepada istrinya Maipa Deapati, Datu' Museng pun lantas melepaskan semua ilmu yang dimilikinya dan membiarkan dirinya dibunuh oleh penjajah Belanda.
Detail Film Maipa Deapati & Datu' Museng (2018)
- Genre : Drama, Action
- Tanggal Rilis Perdana : 11 Januari 2018
- Studio : Art2Tonic
- Sutradara : Syahrir Arsyad Dini
- Produser : Hendra Sirajuddin
- Penulis Naskah : Andi Iqbal Latief
- Negara: Indonesia
- Bahasa: Indonesia
Pemain Film Maipa Deapati & Datu' Museng (2018)
- Shaheer Sheikh
- Fildzah Burhan
- Hans de Kraker
- Ikram Noer
- Cahya Arynagara
- Jeyhan Kler
- Kiko Uno
- Kukuh Lestario
- Laskar Mantra Bumi
- Mamak Ramlah
- Jade Thamrin
- Zulkifly Gani Otoh
- Syahriar Tato, Indah
- Dwi Wahyuningsih
- Batari Bintang
- Damai Damayanti
- Nelam Amir
- Nurfadillah Naifa
- Kenny Houston
0 Response to "Film Maipa Deapati & Datu' Museng (2018)"
Post a Comment